PELATIHAN TATA BOGA PPMK BINA SOSIAL 2014












Sosialisasi Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial PPMK 2014
















Khitanan Masal Di Kandatel Jakarta Barat

Sebagai bukti keseriusan TELKOM Kandatel Jakarta Barat dalam melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), BAPEROHIS Kandatel Jakarta Barat bekerja sama dengan YAKES DIVRE II Jakarta dan HR area Jakarta Barat mengadakan khitanan massal untuk 100 orang anak yang tidak mampu maupun anak yatim diwilayah Telkom Kandatel Jakarta Barat. 

Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu (04/07) di ruang Abdi Satya Bhakti lt.7 gedung Datel. Hadir dalam acara GM Kandatel Jakarta Barat Badriyanto, GM Usas Divre II Thomik Armawan, Ketua BAPEROHIS Kandatel Jakarta Barat Faisal Agung Prabowo, JOM HR area Jakarta Barat Heldiana Purmaningsih dan Para Manager Kandatel Jakarta Barat. Pada pelaksanaan khitanan turut menyaksikan Wakil Walikota Jakarta Barat Murdani dan Camat Grogol Petamburan Rustam Efendi. 

Dalam sambutannya Faisal Agung Prabowo mengatakan bahwa Telkom selalu peduli dan berusaha mendekatkan diri kepada masyarakat melalui khitanan masal setiap tahun. 

Pada kesempatan lain GM Kandatel Jakarta Barat Badriyanto dalam sambutannya mengatakan bahwa melaksanakan khitanan merupakan salah satu sunah Nabi dan untuk kesehatan. Dengan diadakan acara ini semoga bermanfaat bagi masyarakat, mudah mudahan apa yang dilakukan Telkom Jakarta Barat mendapatkan barokah dari Allah Swt, paparnya. 

Khitanan ini dilaksanakan dalam mengisi liburan sekolah dan merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahunnya. Semoga anak-anak yang di khitan ini menjadi anak yang soleh dan berguna bagi Nusa dan Bangsa.


Sumber : http://telkom.net/telkom-peduli/berita-csr/sosial/khitanan-masal-di-kandatel-jakarta-barat.html

Jakarta Bersiap Batasi Penggunaan Sepeda Motor

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZESMotor terjebak kemacetan saat jam pulang kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (11/11/2014). Selama Desember Pemprov DKI Jakarta akan membatasi kendaraan roda dua melintas Jalan MH Thamrin mulai dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Istana Merdeka.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar menyatakan seluruh sarana dan prasarana pendukung untuk kawasan pelarangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat telah siap. Ia pun menegaskan peraturan tersebut akan siap dilaksanakan mulai lusa, atau tepatnya Rabu (17/12/2014). 

"Kita sudah siapkan rambu, kemudian sosialisasi juga sudah kita lakukan. Pergub juga sudah ditandatangani, busnya pun sudah siap. Petugas juga sudah konsolidasi sejak satu minggu yang lalu. Mudah-mudahan nanti lancar," kata Akbar, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (15/12/2014). 

Akbar kembali menegaskan tujuan dari penerapan peraturan kawasan pelarangan sepeda motor adalah demi menciptakan ketertiban berlalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang didominasi oleh pengguna sepeda motor. [Baca: Ahok: Saya Enggak Ada Kewajiban Sediakan Parkir Motor untuk Anda]

"Tidak kurang dari 2.000 orang meninggal di dunia. Tetapi jumlah 2.000 orang meninggal itu tidak menimbulkan kekhawatiran sebagian masyarakat. Terlihat dari perilaku sepeda motor yang masih membahayakan, seperti melawan arus dan menerobos lampu merah," ujar Akbar. 

"Dari pengalaman kota yang sudah melakukan ini ya, seperti di Guangzhou (Tiongkok), mereka bisa mengurangi kecelakaan sampai 40 persen kecelakaan lalu lintas," ia menambahkan. 

Meski mengakui ruas Jalan Thamrin dan Medan Merdeka Barat bukan merupakan kawasan dengan tingkat kecelakaan tertinggi, Akbar menyatakan pemilihan kedua ruas jalan itu karena sudah baiknya layanan angkutan umum di lokasi tersebut. 

"Kita memulai yang kondisi kendaraan umumnya sudah bagus. Kemudian yang relatif petugasnya ada. Ya paling pas ya kedua jalan itu," kata mantan Kepala BLU Transjakarta itu. 

Pelarangan sepeda motor rencananya akan berlaku setiap hari tanpa hari pengecualian. Jadi, peraturan akan tetap berlaku pada hari Minggu ataupun hari libur lainnya. Di sepanjang zona pelarangan sepeda motor akan dioperasikan bus gratis yang akan beroperasi dari pukul 06.00 hingga pukul 22.00. 

Di luar jam tersebut, warga bisa menggunakan transjakarta koridor I angkutan malam hari (amari) ataupun taksi.

Penulis : Alsadad Rudi
Editor : Desy Afrianti

Aplikasi Qlue Eror, Ahok Dikritik Warga

KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTOGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru saja meluncurkan Qlue, aplikasi yang memungkinkan warga melaporkan keluhannya kepada aparat pemerintah. Aplikasi ini terintegrasi dengan smartcity.jakarta.go.id dan bisa diunduh di Android Play Store. Rencananya, aplikasi ini terintegrasi dengan aplikasi Crop yang diunduh aparat pemerintah. Sayangnya, banyak warga yang kecewa dengan aplikasi ini. 

Salah satunya adalah Luqman Rimadi (26), seorang karyawan swasta di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. Luqman mengaku berhasil meng-install aplikasi ini. Hanya, ia gagal melakukan registrasi. 

"Pas install dan memasukkan nama dan umur, Qlue-nya 'bilang', 'name has been used', kan berarti saya sudah terdaftar. Tapi, pas saya coba login, 'dibilangnya' 'your account is not active', sudah berkali-kali saya coba sampai kapok," kata Luqman, kepadaKompas.com, Senin (15/12/2014). 

Padahal, lanjut dia, saat peluncuran aplikasi ini, ia ingin melaporkan banyak permasalahan di kawasannya. Warga Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu mengimbau Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama tidak terburu-buru meluncurkan sebuah aplikasi jika sistemnya tidak siap. 

"Sekarang gimana mau ngadu? Harusnya dipersiapkan lebih matang dulu sebelum diluncurkan. Kalau bahasa anak sekarang, Ahok jangan PHP (pemberi harapan palsu) warga-lah. Warga sudah berharap bisa beri masukan langsung ke Gubernur, eh malah kecewa," kata Luqman. 

Tak hanya Luqman, Abdul Rozak (28) juga gagal melakukan registrasi. Warga Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, itu mengaku ingin mengadukan banyaknya "cabe-cabean" yang kerap mangkaldi dekat kantor Kelurahan Kebon Baru. Menurut dia, "cabe-cabean" itu sudah meresahkan warga lantaran kerap membuat jalanan macet setiap malam. 

"Saya selama ini sulit mengadu. Tapi, ternyata aplikasinya juga belum siap. Mungkin besok-besok saya coba lagi registrasi, tadi gagal 'dibilangnya' 'javascript error' terus," kata Rozak. 

Kekecewaan juga diungkapkan oleh Bintang (28). Ia berharap lurah dan camat lebih tanggap atas pengaduan warga melalui teknologi canggih ini. 

"Gimana mau melaporkan kalau tidak bisa registrasi. Nanti kalau sudah berhasil dan kami laporan ke lurah camat, ada tindakan enggak ke depannya? Karena kemarin-kemarin laporan warga secara manual saja sering enggak dikerjain, gimana sekarang. Lurah dan camat apa semuanya melek gadget?" kata warga Pasar Rebo, Jakarta Timur, itu. 

Penulis : Kurnia Sari Aziza 
Editor : Hindra Liauw

Sering Kecelakaan, Warga Minta Jalur Bus Transjakarta di Bidaracina Dipagar



WARTA KOTA/MOHAMMAD YUSUFSeorang warga terluka parah tertabrak bus Transjakarta JMT-035 plat nomot B 7455 IX, koridor VII jurusan PGC-Ancol, di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (15/12/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com — Jalur bus transjakarta di Jalan Otista Raya, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur, atau tepat di depan gang kantor Kelurahan Bidaracina disebut kerap terjadi tabrakan. Oleh karenanya, warga meminta agar pembatas jalan atau trotoar yang ada di tengahnya dipagari saja.
"Tolong usulkan ke pemerintah ini ditutup semua. Percuma ada jembatan penyeberangan. Ini dibikin jalur 'khusus' kayak begitu enggak ditutup, orang ya enggak mau naik ke atas jembatan," kata Arnold, salah seorang tukang parkir di sebuah minimarket depan lokasi kejadian, kepada Kompas.com, Senin (15/12/2014).

Menurut Arnold, sopir bus transjakarta tentu berpikir bahwa orang akan menyeberang naik jembatan. Kata dia, sebelumnya sudah sering terjadi kasus seperti ini.

"Tetapi, kejadiannya beberapa bulan lalu," ujar Arnold. Joni (72), pengurus ojek setempat, mengatakan, kesadaran masyarakat untuk memilih jembatan sebagai fasilitas untuk menyeberang di lokasi itu masih rendah. [Baca: Warga Melihat Penyeberang yang Tertabrak Transjakarta Pakai "Earphone"]


"Karena dia pikir gampang. Kita marah juga enggak bisa. Malah lebih galak dia. Apalagi anak sekolah, nanti dipukul kita yang salah," ujar Joni. "Kalau kita mintanya dipagar saja. Biar selamat, mencegah kecelakaan. Soalnya di sini sudah sering. Kalau jembatan sudah enggak ada fungsinya. Itu mesti dipagari dulu baru orang naik ke atas jembatan," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, jalur bus transjakarta di lokasi seorang pejalan kaki tertabrak memang kerap dijadikan warga sebagai lokasi penyeberangan sembarangan. Warga tidak menggunakan jembatan penyeberangan orang yang ada di atasnya. Sedikit pagar yang ada pun sudah terlihat dalam keadaan rusak. Besi-besinya sudah hilang entah ke mana.

Penulis : Robertus Belarminus
Editor : Desy Afrianti

Mulai Hari Ini, Ada Tambahan 31 Jadwal Keberangkatan KRL

IWAN SETIYAWAN (SET

Kereta Komuter - Rangkaian KRL commuter line melintas di jalur di kawasan Kalibata, Jakarta beberapa waktu lalu

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek mulai Senin (8/12/2014) menambah jadwal perjalanan KRL Commuter Line. Ada tambahan 31 jam keberangkatan.

Rincian dari tambahan jam keberangkatan tersebut adalah 11 jadwal perjalanan dari dan menuju Bekasi, lalu delapan jadwal baru untuk rute dari dan menuju Depok dan Bogor, serta 12 jadwal bolak-balik Tangerang.

Khusus untuk perjalanan dari dan menuju Depok dan Bogor, dari delapan penambahan perjalanan, sebagian diperuntukan untuk rute yang berangkat dari dan menuju Jakarta Kota--melewati jalur layang--dan sebagian lagi untuk yang berangkat dari dan menuju Jatinegara--melewati jalur lingkar.

"Dengan penambahan tersebut, maka total perjalanan KRL di Jabodetabek menjadi 724 per hari," kata Manajer Komunikasi PT KCJ Eva Chairunisa melalui keterangan tertulisnya, Senin. Berikut ini jadwal KRL Commuter Line setelah penambahan ini:

1. Dari dan menuju Tangerang
* Jam keberangkatan rute Stasiun Tangerang-Duri: 07.00 - 08.30 - 10.00 - 16.00 - 17.40 - 19.25
* Jam keberangkatan rute Stasiun Duri-Tangerang: 07.40 - 09.10 - 10.40 - 16.40 - 18.05 - 20.05

2. Dari dan menuju Bekasi 
* Jam keberangkatan rute Stasiun Bekasi-Jakarta Kota: 06.26 dan 08.18
* Jam keberangkatan rute Stasiun Bekasi-Manggarai: 18.03 - 19.46 - 21.20
* Jam keberangkatan rute Stasiun Manggarai-Bekasi: 05.49 - 17.27 - 19.06 20.35
* Jam keberangkatan rute Stasiun Jakarta Kota-Bekasi: 07.12 dan 09.14

3. Dari dan menuju Depok dan Bogor
* Jam keberangkatan rute Stasiun Bogor-Jatinegara : 11.37
* Jam keberangkatan rute Stasiun Bogor-Jakarta Kota: 08.00
* Jam keberangkatan rute Stasiun Depok-Jakarta Kota: 15.46
* Jam keberangkatan rute Stasiun Jakarta Kota-Bogor:09.40 dan 16.58
* Jam keberangkatan rute Stasiun Jatinegara-Depok:13.52
* Jam keberangkatan rute Stasiun Depok-Bogor: 07.05
* Jam keberangkatan rute Stasiun Bogor-Depok: 18.55

Penulis : Alsadad Rudi
Editor : Palupi Annisa Auliani


Sumber : Kompas

 
Design by Lembaga Musyawarah Kerlurahan Duri Kepa | Bloggerized by Lasantha - LMK DURI KEPA | Online Project management