[JAKARTA] PT Samsung Electronic Indonesia (SEIN) meresmikan Rumah Belajar Samsung yang digunakan sebagai fasilitas pada pendidikan keterampilan siswa, di Jakarta, Selasa (25/9). Rumah Belajar Samsung yang merupakan bagian Corporate Social Responsibility (CSR) ini akan mengasah keterampilan para siswa yang memiliki minat di bidang elektronika.
Di gedung yang berlokasi di Jalan Duta Buntu Blok B 1 No.52 Kelurahan Duri Kepa, Jakarta Barat tersebut, pendidikan keterampilan diberikan kepada generasi muda berbakat. Tetapi, prioritas peserta adalah mereka yang memiliki keterbatasan dana untuk melanjutkan sekolahnya.
“Kami meneruskan warisan inovasi kami untuk mengubah kehidupan yang lebih baik dan membuka peluang baru yang terbuka bagi siapapun. Rumah Belajar Samsung memberikan pendidikan keterampilan dalam bidang elektronik yang akan membuat siswa menjadi tenaga siap kerja dalam industri yang berhubungan dengan elektronik dan IT,” kata Managing Director PT SEIN Yoo Young Kim.
Sebagai pemimpin dalam teknologi digital, Samsung juga menawarkan inovasi dalam proses belajar di Rumah Belajar Samsung. Galaxy Note 10.1 dihubungkan dengan Samsung LED TVsebagai alat mengajar yang inovatif dan menarik. Guru menggunakan beberapa fitur seperti Polaris office, formula match, kamus, dan multiscreen pada Galaxy Note 10.1 yang langsung terhubung ke Samsung LED TV.
“Kami juga mengoptimalkan inovasi kami ke Rumah Belajar Samsung dengan memanfaatkan Galaxy Note 10.1 dan Samsung TV LED untuk membuat proses belajar, menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti,” tambahnya.
Rumah Belajar Samsung juga terealisasi berkat kemitraan SEIN dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Selama ini, YCAB menjadi salah satu organisasi nirlaba yang memfokuskan kegiatannya pada pemberdayaan generasi muda Indonesia. Pendiri YCAB Foundation, Veronica Colondam mengatakan program kemitraan YCAB dengan SEIN dilatarbelakangi oleh tingginya angka pengangguran, dan minimnya keterampilan siap pakai para lulusan SMA atau SMK di Indonesia. Mengutip data yang dilansir BPS pada Februari 2012, saat ini angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 7,61 juta orang. Sementara itu, persentase TPT pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT SMA sebesar 10,34% dan SMK sebesar 9,51%.
Rumah Belajar Samsung mengisi kesenjangan antara keterampilan siswa atau lulusan SMA/SMK Indonesia dengan apa yang diperlukan oleh dunia usaha atau industri. Program ini merupakan salah satu upaya kami untuk mempersiapkan para lulusan masuk ke dalam dunia kerja dan berkarya nyata untuk meningkatkan kesejahteraannya.
“Kami memberikan pembekalan teori dan praktik, serta magang selama dua bulan di Samsung Service Center sehingga mereka memiliki pengalaman komprehensif dalam teknik reparasi alat elektronik. Kami harap dengan menjangkau sampai dengan 1.000 siswa per tahun, program ini dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia,” tutur Veronica. [PR/U-5]
Sumber : http://sp.beritasatu.com